Benda-benda Kesayanganku...

Semua orang pasti punya benda kesayangan, entah itu bantal, boneka, dompet, atau bahkan kaos kaki. Benda kesayangan itu menjadi sangat berarti, kebanyakan bukan karena mahal harganya atau jauh belinya, melainkan karena benda itu memiliki kenangan atau kenyamanan tersendiri bagi si empunya.

Biasanya, seseorang yang mempunyai benda kesayangan nggak akan rela kehilangan benda itu, betapapun ada yang beli, atau ada yang mau menukar. Mungkin di antara kawan-kawan ada yang punya bantal yang udah buluk, bau iler, tapi nggak bisa tidur kalo nggak pake bantal itu. Atau mungkin ada yang punya dompet berumur puluhan tahun, yang udah nempel “PW” banget di kantong celana.

Aku juga punya beberapa benda kesayangan, yang ingin sekali aku ceritakan di sini. Kadang dengan melihat benda-benda kesayangan seseorang, kita juga bisa sedikit punya gambaran tentang sisi unik orang tersebut. Jadi, benda-benda yang aku sayangi itu di antaranya adalah:

1. Panda
Begitu aku memanggil boneka beruang kuning yang lucu ini. Sederhana, kan? Tapi cerita si Panda ini tidak sederhana. Imut-imut begini, Panda-ku sudah berumur 20 tahun loh! Seumuran denganku.



Jadi ceritanya dulu, waktu aku lahir, Bapak masih tugas di luar negeri. Pulang-pulang, Bapak bawa si Panda ini dari Amsterdam. Dulu ada pita merah di lehernya, dan warnanya tentu saja nggak se-buluk ini, hehe... Aku tambah gede, tapi Panda tidak. Itulah lucunya mainan anak-anak. Selamanya, ia akan jadi sahabat kecil kita.

Ohya, biarpun bentuknya sederhana, tapi Panda punya keunikan. Kalau digerakkan, Panda bisa berbunyi “klining klining”. Seperti ada kerincingan halus di dalamnya. Lucu kan... Sampai sekarang, Panda selalu jadi teman tidurku. Mudah-mudahan kelak juga bisa jadi teman tidur anakku.

2. Selimut Bali
Kalau kalian main ke kamarku dan mendapati sebuah selimut hijau yang lusuh dan agak bau, inilah selimut kesayanganku. Aku lupa sudah sejak kapan ia menyelimuti tidurku. Kalau tidak salah Bapak membelinya di Bali waktu aku umur 3 tahun. Mungkin di antara teman-teman juga ada yang punya kain semacam ini. Adem banget kan bahannya? Makanya aku betah...



Selimut ini memang bahannya enak banget. Kalau dingin, dia menghangatkan. Bahkan kalau lagi panas, menurutku dia juga bisa bikin adem. Tidur nggak tidur, selimut ini sering kupakai. Bukan untuk selimut aja loh, dia juga bisa dipake buat sprei kasur, sarung, alas duduk, eh jadi gorden juga bisa! Selimutku sayaaaang...

Aku males banget nyuci selimut ini. Aku nggak tahan berpisah lama-lama darinya (mulai lebay). Kalo udah diprotes sama orang, baru deh aku cuci dia, dengan berat hati. Di rumah juga ibuku nyucinya selalu tanpa sepengetahuan aku. Jadi rada gimanaaa gitu kalo dicuci. Bukan apa-apa, baunya aja udah bikin nyaman. Itu tuh baunya gue bangeeeet (lebay nggak si gw, haha).

3. Jam Tangan
Jam ini sebetulnya punya Bapak, jadi aku suka gantian pakenya. Aku berasa keren banget kalau pakai jam tangan ini, karena jam ini unik. Merk Citizen, automatic watch. Kenapa automatic watch? Soalnya jam ini nggak pake batre seperti jam-jam lain. Jam ini mengandalkan energi kinetik si pemakai.

Jadi di dalamnya itu ada bandul, yang menghasilkan energi buat si jam. Yang membuat bandul itu bergerak, tentu saja gerakan tangan dari si pemakai. Jadi jam ini harus dipakai terus supaya tetap hidup. Kalau nggak dipakai (atau kita pake tapi kitanya nggak bergerak sama sekali), ya nggak ada yang menggerakkan bandulnya. Ya mati jamnya. Begitchuuuu...



Jam ini membuat aku berpikir, kalau gerakan satu tanganku saja bisa menghasilkan energi untuk sebuah jam, bagaimana dengan gerakan larianku? Bagaimana energi panas tubuhku? Dan... bagaimana energi milyaran manusia lain di dunia? Wow, kalau dipikir-pikir itu adalah energi potensial yang sangaaaat besar ya! Tapi tampaknya di Indonesia ini masih belum banyak pemanfaatan energi manusia itu. Jadi banyaknya energi manusia itu belum dimanfaatkan menjadi bentuk energi lain.

Di stasiun-stasiun kereta di Jepang, ada satu contoh pemanfaatan energi manusia. Layar-layar papan pengumuman digerakkan dengan menggunakan listrik yang dihasilkan oleh langkah-langkah kaki calon penumpang yang ada di stasiun tersebut. Ini bisa jadi solusi baik untuk mengantisipasi krisis energi. Eh kok jadi ke sana-sana ya? Hihi... Ya, seringkali benda kesayangan membuat kita berpikir, bahkan memberikan inspirasi.

Itulah kawan, tiga benda kesayanganku yang akan jadi kesayanganku selamanya. Ada yang berusia sama denganku, ada yang nggak rela aku cuci, dan ada juga yang memberikanku inspirasi. Mereka jadi bagian dalam cerita hidupku. Bagaimana dengan cerita unik tentang benda kesayanganmu kawan?

Komentar

  1. ken, itu foto jam tangan , tangannya tangan lo apa tangan bokap lo? hhehehe

    BalasHapus
  2. nah kalo jam tangan, disini biangnya jam tangan casio boss. Semua ambil dari sini ,ya tentunya dari perusahaan distributor casio dong. Mau lazada, tokopedia , olx, kaskus semuanya tetap ambil disini. Nah satu lagi aku kasih tau web saite casio resmi dah tidak ada ,biar sampai jenggotan juga ente cari di dunia goole juga ngak ada. Umurnya tentu aku lebih tua dari web site lainnya. Cuma disini blog casio resmi semata wayang didunia google. Temenku di casio mau niru juga tetep ngak bisa juga ,kenapa? karena aku marketing casio resminya, yang lain pencuri tulang he he he....

    BalasHapus

Posting Komentar

Baca juga...

Gunung Kunci, Benteng Kokoh di Balik Bukit

Menyusui Pasca Operasi Payudara

Kaleidoskop Indonesia 2008

Bahasa "Alay" di Kalangan Remaja

Si Cantik Asli Sumedang