Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Tips Packing untuk Perempuan: (4) Another Tips

Ada tips-tips lain seputar packing yang harus kamu ketahui. Remember, keep your bag/suitcase slim. Jangan sampai menggembung saking semua dipaksa masuk. Nanti nggak keren lagi keliatannya. Coba gulung bajumu,jangan dilipat. Lihat perbedaan ruang yang dihabiskan antara lipat dengan gulung. Aku tidak punya bag cover, jadi biasanya aku membungkus pakaianku ke dalam beberapa plastik berbagai warna (atau transparan), lalu mengikatnya dengan karet. Tas akan lebih luang, lebih rapi, dan baju terlindung dari basah. Perbedaan warna plastik akan memudahkan kita jika ingin mengambil barang, jadi tidak perlu membongkar semuanya. Oh ya, plastik dan karet itu 2 hal yang sering dicari lho saat traveling . Dan peniti. Letakkan benda-benda yang besar/berat di bagian bawah. Misalnya baju, sepatu. Benda kecil seperti tas kosmetik/perlengkapan mandi, kacamata, dan makanan, letakkan di bagian atas atau di kantung-kantung terpisah. Bawalah minimal 2 tas, satu besar dan satu k

Tips Packing untuk Perempuan: (3) Must Bring Items

Gambar
Ada beberapa must-bring items yang tidak boleh ketinggalan. Kamera dan notes. No explanation needed about how important they are. Mukena bahan parasut, di mana pun Anda berada, solat jangan lupa. Foldable bag. Ini sangat penting saat kamu berencana belanja beli oleh-oleh. Daripada pakai kantong kresek yang baru bisa terurai ribuan tahun, lebih baik siapin tas sendiri. Lebih kuat, lebih unyu! Tolak angin. Ini resep berumur ribuan tahun kayaknya, so aku nggak ragu membawa ini sebagai pertolongan pertama pada mabuk, capek, flu, dan tentu saja, masuk angin. Minyak kayu putih atau aroma terapi untuk menghangatkan badan dan meredakan mual di perjalanan. Sebatang coklat bisa menjadi pertolongan pertama pada kelaparan. Atau keaseman mulut, hehehe… Biasalah namanya juga cewek, nggak betah kalo kelamaan nggak ngunyah. Tempat makan kosong buat menyimpan makanan yang tidak habis/ tidak sempat dimakan. Aku sering banget mengalami ini, ditawari ce

Tips Packing untuk Perempuan: (2) Kosmetik

Gambar
Kebiasaan cewek sangat berbeda dengan lelaki. Kebanyakan tips packing selama ini sangat tidak pro-perempuan (apa si?) Betul, karena tidak seperti laki-laki, perempuan harus tetap memperhatikan penampilan dan kesehatan kulit di mana pun dia berada. Tapi nggak perlu sampe bawa make up pallets juga girls kalo mau ngebolang mah. Berikut beberapa kosmetik dasar yang biasa kubawa saat traveling .  Sun screen! Kalian tau kan motto-ku, cewek sejati nggak takut matahari. Ini nih yang bikin aku gak takut matahari, sunscreen dengan SPF 30. Biarpun lagi ngebolang, cewek harus tetap memperhatikan kesehatan kulit. Karena sinar ultraviolet, terutama di negara tropis, dalam jangka panjang bisa berbahaya bagi kulit kita. Baby powder . Ini akan sangat membantu terutama kalau pergi ke daerah yang panas, engap, bin lengket. Well that’s Indonesia. Saat kulit terasa lengket, berminyak, jangan pake bedak padat atau parfum! Seringkali itu memperparah keadaan. Taburkan saja

Tips Packing untuk Perempuan: (1) Fashion Items

Gambar
Saat ini, traveling jarak jauh, bahkan sampai berhari-hari bukan cuma dilakukan kaum lelaki. Para perempuan juga tak ragu lagi menikmati kebebasan dengan traveling . Tapi persiapan perempuan untuk traveling termasuk barang bawaannya , pasti berbeda dengan lelaki. Sebagai orang yang sudah terbiasa bepergian sejak kecil dan sering diajari packing sendiri oleh Bapak, aku pengen sedikit berbagi beberapa tips packing untuk para perempuan, khususnya muslimah. Packing itu juga ada ilmunya lho. Tentang bagaimana memilah barang bawaan yang paling diperlukan, must bring items, sampai cara menghemat ruang dalam ransel/ koper. Saat kita bepergian, apa sih yang paling banyak dibawa? Ya baju! Dan memilah baju mana yang akan dibawa, itu pun bisa menimbulkan kegalauan tingkat tinggi bagi perempuan saat packing . Kayaknya semua harus matching , jadi semua mesti dibawa. Nggak gitu juga say, ada triknya. Here’s the tips for you. Traveling itu harus ada colour theme -nya. Contoh, wakt

Orang-orang Pilihan

Gambar
Para dai pulau bukan orang sembarangan. Mereka adalah lulusan terbaik dari sejumlah pondok pesantren kenamaan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Medan. Proses seleksinya pun cukup ketat, ada serangkaian tes tertulis dan wawancara intensif. Tentu dibutuhkan keluasan pengetahuan dan kemantapan mental untuk menjadi seorang dai pulau. Karena mereka tidak ditempatkan di sana 1-2 tahun saja, melainkan permanen! Subhanalloh… aku merinding membayangkan betapa istimewanya orang-orang ini. Apakah mereka hidup enak dengan fasilitas terjamin di pulau? Tidak juga. Mereka sama, menyatu dengan penduduk setempat. Rumah Ustadz Waris sama dengan rumah penduduk lain. Rumah panggung dari kayu, berukuran 4 x 5 meter, beratap daun kelapa. Di sana ia tinggal bersama istri dan ketiga anaknya. Dan yang pasti gaji mereka tidak seberapa. Mungkin gajimu lebih besar. Tetapi siang itu Ustadz Waris menjamu kami dengan makanan super mewah. Gonggong (keong), ketam (rajungan), dan aneka ikan laut FRESH ! Subhanalloh… aku n

Mengintip Lahan Dakwah di Pulau Nanga

Gambar
Ini hari terakhirku di Batam. Pukul 9 pagi aku sudah dijemput oleh Mas Siswanto dari pengurus masjid Nurul Islam Batamindo, yang menjamu kami di PUMA semalam. Sementara yang lain masih akan mengisi workshop tata letak media di Politeknik Negeri Batam, aku akan berkunjung ke Pulau Nanga, sebuah pulau kecil berjarak 80 km ke arah barat laut Kota Batam. Ada apa sih di Pulau Nanga? Berpisah dengan Mbak Shinta dan Ridwan yang masih akan mengisi materi hari ini   Aku pergi bersama Mas Siswanto, Mas Dani, dan Mas Ahmad dari Nurul Islam. Juga ada Mas Fatur yang akan menyetir mobil, bersama putranya, Abdat. Anak 3 tahun ini lucu sekali! Matanya indah, cerewet, nanya melulu, dengan logat bicara Melayu-Tegal yang s uper cute! “Kok jauh sekali sih Abi? Kapan sih kita sampainya?” Gemas, aku pun mencoba berkompromi, “Abdat, kita akan menyeberang sampai jembatan 6! Ini kita baru jembatan 1, coba nanti Abdat hitung yaa, kalau sudah jembatan ke-6 berarti kita sampai!” Dia pun menghitung

Annida & Ummi Goes to Batam!

Gambar
Paling enak jalan-jalan itu yang bukan sekadar liburan menghabiskan uang. Momen jalan-jalan akan menjadi semakin bermakna ketika kita mengisinya dengan kegiatan yang produktif. Kali ini, aku bersama kru Annida datang ke Batam dalam rangka kampanye Hijab Syar’I, mengisi seminar kepemudaan, pelatihan jurnalistik, serta workshop tata letak media di Politeknik Negeri Batam . It’s gonna be a hectic trip. Personil kali ini adalah aku sebagai reporter majalah UMMI yang akan mengisi pelatihan jurnalistik bersama Agung, reporter Annida. Lalu ada Ridwan, fotografer kesayangan UMMI-Annida yang akan memandu workshop tata letak media, dan ketua geng kami, Mbak Shinta sebagai pemred Annida sekaligus Presiden Hijab Syar’I Community yang akan mengisi seminar kepemudaan dan kelas Hijab Syar’i. Mereka bertiga berangkat lebih dulu dengan penerbangan paling pagi, sedangkan aku menyusul dengan penerbangan siang. Nah, ini nih yang seru! Menikmati senja di Barelang! Inilah jembatan ikon Batam,