Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2011

Mari Menulis

Aku suka menulis. Dengan menulis, aku merasa menemukan otonomi diri. Tentu saja, dalam hal ini maksudnya adalah ketika aku menulis untuk diriku sendiri, tidak untuk tekanan pekerjaan ataupun perkuliahan. Ya, menulislah salah satu cara bagiku untuk mengekspresikan diri. Mencurahkan apa yang ada di pikiran dan hati. Senang rasanya ketika tulisanku dibaca orang, terlebih kalau mereka menyukainya. aku sama sekali tak menyangka, bahwa ternyata blog yang kubuat sudah dikunjungi oleh ribuan orang. kalau kuketik namaku di mesin pencari google, langsung muncul tautan-tautan dari tulisanku. Yang di blog, di Gatra, dan di beberapa blog lain milik orang/organisasi yang pernah kuwawancarai. Wow! Beberapa orang yang tak kukenal mengikuti kicauanku di Twitter, meng-add facebook-ku, dan ketika kutanya, “Kenal dari mana ya?” mereka bilang, “Saya baca blog Mbak, saya suka tulisan-tulisannya.” Waah rasanya hati ini gimanaaa gitu. Gede rasa. Saya hanya bisa berharap, semoga tulisan-tulisan saya itu bisa m

Mari Bersepeda!

Gambar
I want to ride my bicycle, I want to ride my bike I want to ride my bicycle, I want to ride it where I like Aku menyanyikan bait legendaris Queen itu sambil mengayuh sepedaku dengan riang ke kantor. Aku suka bersepeda! Ke rumah kawan, saudara, ke mall, dan tentu saja ke kantor! Bike to work, ceuk batur mah. Yap, setiap hari aku memang pergi ke kantorku di majalah Gatra dengan mengendarai sepeda Polygon-ku yang setia. Dari kosan, jarak ke kantor memang lumayan. Jalan kaki 15 menit, naik ojek 5.000 rupiah. Nah, lebih baik naik sepeda kan? Kegemaran bersepeda ini agaknya ditularkan dari Bapakku. Ia juga bersepeda ke kantornya di kawasan Bandara Soekarno-Hatta yang berjarak 12 km dari rumah. Dulu semasa SD, Bapak juga suka menjemput aku di sekolah dengan menggunakan sepeda ontel antik kesayangannya. Lengkap pakai topi bambu. Beberapa kawan SD-ku masih mengingat hal itu sampai sekarang. Kalau main ke rumah, mereka bertanya, “Mana Ken, sepeda ontel bokap lo?” Aku hanya tertawa, “Nggak ada, u

Aglaia elliptica sp, Harapan Baru bagi Penderita Kanker Payudara

Gambar
Sudah hampir dua tahun sejak Yuyun Handayani (41) divonis mengidap kanker payudara. Ibu dua anak ini telah mencoba berbagai cara demi menyembuhkan dirinya dari penyakit pembunuh perempuan nomor dua di Indonesia itu. Ia yang kini seorang vegetarian, juga rajin mengonsumsi jus kentang, wortel, apel dan daun sirsak yang dipercaya sebagai anti-kanker. Kini ada harapan baru bagi Yuyun. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Agung Eru Wibowo MS., Apt dalam bidang biomedik berhasil menemukan senyawa anti-kanker dalam tanaman laban abang (Aglaia elliptica Blume). Lebih spesifik, senyawa dalam tanaman ini telah diujikan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Aglaia elliptica sp, atau laban abang Laban abang yang termasuk ke dalam kelompok tanaman Aglaia sp mengandung odorin sebagai senyawa utama yang terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, serta rocaglamid sebagai senyawa minor yang memiliki efek sitotoksik paling kuat dalam membasmi sel kanker. Artinya, tanaman yang

Kesadaran atau Paksaan, Pilih Mana?

Pertamina mengatakan, cadangan minyak kita hanya cukup untuk 15 tahun ke depan. Terlepas dari motif Pertamina berkata demikian, yang jelas konflik yang semakin meluas di negara-negara penghasil minyak memang cukup mengkhawatirkan. Harga minyak melambung, Stok pun semakin menipis. Lah emang kita nggak punya minyak? Oh, ladang minyak kita mungkin sebetulnya masih banyak, hanya saja titik-titik emas hitam itu sudah dikontrak untuk bebas dieksploitasi oleh perusahaan multinasional macam Exxon Mobile. Memang dasar mental bangsa terjajah, punya kekayaan alam segini besar tapi tak cukup percaya diri untuk bisa mengelola sendiri. Semua malah dikasihin begitu aja ke pihak asing. Kemarin lagi-lagi daerah Kalibata Tengah (kosan saya) mengalami pemadaman bergilir. Sudah tak aneh sih. Kenapa ya pemadaman bergilir? Katanya sih alasannya karena ada yang rusak, katanya juga karena krisis energi. Okelah kalau memang pemerintah mau menghemat energi. Tapi kalau bentuknya berupa pemadaman bergilir, kupiki