"Ruang Kerja"
Beberapa waktu yang lalu aku sudah cerita tentang salah satu sudut favoritku di kamar. Masih ingat tulisan “Suatu Pagi dari Jendela Kamarku”? Ya, salah satu sudut favoritku di kamar ini adalah jendela di samping tempat tidur itu. Dari sana aku bisa lihat banyak hal. Seringkali dapat inspirasi.
Nah, kali ini aku ingin tunjukkan kepada kalian satu lagi sudut favoritku di kamar kosku yang nyaman. Kalau di depan jendela aku lebih sering terdiam sambil merenung, di sudut yang satu ini aku lebih banyak kerja. Ngetik ngetik ngetik, mikir mikir mikir. Jeng jeng... inilah sudut favoritku itu:
Ini mirip ruang kerja. Memang di sinilah tempatku bekerja (baca: ngetik, begadang, ngerjain tugas). Ya, sebagai mahasiswa jurusan jurnalistik semester 7, aku banyak menghabiskan waktu di sini. Dibanding tempat tidur, rasanya aku lebih akrab di sini, hehehe...
Ruang kerjaku ini terletak di samping pintu. Kalau pintu kamarku terbuka, kau hampir pasti bisa melihatku di sana. Lihat, ada sebuah meja yang dihias kertas warna-warni. Di sana, laptopku tersayang si Acer Tokcer duduk dengan manisnya, berdampingan dengan dispenser. Ya...jujur saja, duduk lama-lama depan laptop bikin males, atau lupa minum. Jadi, kuletakkan saja dispenser itu tepat di samping laptop. Kalau aku sedang berkutat dengan tugas dan mulai ngantuk, tinggal CTEK!! Dan beberapa menit kemudian aku langsung bisa membuat kopi, teh, energen, atau bahkan masak mi instan. Atau semuanya sekaligus. Praktisnyooo... Di sini sekarang kau bisa lihat ada biskuit cemilan. Tapi percayalah, itu jarang terjadi. Paling sebulan dua kali, ketika aku lagi kaya.
Di bawah meja itu, ada tumpukan kertas dan buku, biasanya bahan-bahan tulisan yang sedang kukerjakan. Di kolongnya ada banyak sekali kabel. Ada charger hp, kabel laptop, setrikaan, USB kamera... haduuuh baru sadar, berantakan sekali di sini. Iya iya, besok kubereskan deh.
Nah, buku-buku milikku numpuk di sudut ini. Di samping kiri meja, ada rak buku mini. Di atasnya, ada rak buku juga. Pokoknya bagiku, di mana laptopku berada, di situ buku berkumpul (kadang berserakan). Hohoho...
Lagi, sebagai mahasiswa jurusan jurnalistik, aku harus akrab dengan kalender. Maka kugantungkan kalender besar tepat di atas meja. Angka tanggalnya tak jauh dari jangkauan mataku. Biar kelihatan terus. Kalendernya penuh coret-coret. Sekarang sudah bulan November, di tanggal 26 terlihat coretan besar dengan spidol ungu bertuliskan: DEADLINE INDEPTH. Ya ampun.
Tak lupa, ada karpet lucu yang melindungi diriku dari masuk angin akibat duduk lama-lama di atas lantai dingin. Aku sering banget ketiduran di sini kalau lagi begadang mengetik. Itu tuh, ada si Pisang yang setia jadi bantal daruratku.
Di rak buku atas, aku menggantungkan sebuah kantung kain transparan berisi kuntum-kuntum kenanga dan melati. Ku ambil dari halaman depan rumah. Wangi sekali. Menenangkan, terutama kalau sudah mumet berpikir. Ini namanya aroma therapy alami! Seringkali kawan yang main ke kamarku ketakutan saat mencium aroma wangi itu. Mereka menyangka yang aneh-aneh. Oalaah... aku tunjukkan saja kantung bunga itu, mereka tetap saja merasa aneh denganku. Yah sudahlah, aku memang suka kok harum bunga. Dari dulu, aku suka memetik melati dan kuletakkan di bawah bantal.
Sudut favoritku ini penuh warna-warni. Mejanya, rak bukunya, kalendernya, dan karpetnya. Warna-warni ceria penting sekali bagi semangatku. Terutama warna kuning dan oranye. Membawa energi positif. Eh kau tahu tidak, sebenarnya di bawah meja itu kusimpan juga sekotak krayon. Biar kalau lagi bosan sama laptop, aku banting setir aja jadi pelukis dadakan. Well...nggak melukis juga sih. Hanya coret-coret. Pokoknya warna-warni, aku suka warna-warni. Dan itulah sebabnya kusukai sudut ini.
Nah, kali ini aku ingin tunjukkan kepada kalian satu lagi sudut favoritku di kamar kosku yang nyaman. Kalau di depan jendela aku lebih sering terdiam sambil merenung, di sudut yang satu ini aku lebih banyak kerja. Ngetik ngetik ngetik, mikir mikir mikir. Jeng jeng... inilah sudut favoritku itu:
Ini mirip ruang kerja. Memang di sinilah tempatku bekerja (baca: ngetik, begadang, ngerjain tugas). Ya, sebagai mahasiswa jurusan jurnalistik semester 7, aku banyak menghabiskan waktu di sini. Dibanding tempat tidur, rasanya aku lebih akrab di sini, hehehe...
Ruang kerjaku ini terletak di samping pintu. Kalau pintu kamarku terbuka, kau hampir pasti bisa melihatku di sana. Lihat, ada sebuah meja yang dihias kertas warna-warni. Di sana, laptopku tersayang si Acer Tokcer duduk dengan manisnya, berdampingan dengan dispenser. Ya...jujur saja, duduk lama-lama depan laptop bikin males, atau lupa minum. Jadi, kuletakkan saja dispenser itu tepat di samping laptop. Kalau aku sedang berkutat dengan tugas dan mulai ngantuk, tinggal CTEK!! Dan beberapa menit kemudian aku langsung bisa membuat kopi, teh, energen, atau bahkan masak mi instan. Atau semuanya sekaligus. Praktisnyooo... Di sini sekarang kau bisa lihat ada biskuit cemilan. Tapi percayalah, itu jarang terjadi. Paling sebulan dua kali, ketika aku lagi kaya.
Di bawah meja itu, ada tumpukan kertas dan buku, biasanya bahan-bahan tulisan yang sedang kukerjakan. Di kolongnya ada banyak sekali kabel. Ada charger hp, kabel laptop, setrikaan, USB kamera... haduuuh baru sadar, berantakan sekali di sini. Iya iya, besok kubereskan deh.
Nah, buku-buku milikku numpuk di sudut ini. Di samping kiri meja, ada rak buku mini. Di atasnya, ada rak buku juga. Pokoknya bagiku, di mana laptopku berada, di situ buku berkumpul (kadang berserakan). Hohoho...
Lagi, sebagai mahasiswa jurusan jurnalistik, aku harus akrab dengan kalender. Maka kugantungkan kalender besar tepat di atas meja. Angka tanggalnya tak jauh dari jangkauan mataku. Biar kelihatan terus. Kalendernya penuh coret-coret. Sekarang sudah bulan November, di tanggal 26 terlihat coretan besar dengan spidol ungu bertuliskan: DEADLINE INDEPTH. Ya ampun.
Tak lupa, ada karpet lucu yang melindungi diriku dari masuk angin akibat duduk lama-lama di atas lantai dingin. Aku sering banget ketiduran di sini kalau lagi begadang mengetik. Itu tuh, ada si Pisang yang setia jadi bantal daruratku.
Di rak buku atas, aku menggantungkan sebuah kantung kain transparan berisi kuntum-kuntum kenanga dan melati. Ku ambil dari halaman depan rumah. Wangi sekali. Menenangkan, terutama kalau sudah mumet berpikir. Ini namanya aroma therapy alami! Seringkali kawan yang main ke kamarku ketakutan saat mencium aroma wangi itu. Mereka menyangka yang aneh-aneh. Oalaah... aku tunjukkan saja kantung bunga itu, mereka tetap saja merasa aneh denganku. Yah sudahlah, aku memang suka kok harum bunga. Dari dulu, aku suka memetik melati dan kuletakkan di bawah bantal.
Sudut favoritku ini penuh warna-warni. Mejanya, rak bukunya, kalendernya, dan karpetnya. Warna-warni ceria penting sekali bagi semangatku. Terutama warna kuning dan oranye. Membawa energi positif. Eh kau tahu tidak, sebenarnya di bawah meja itu kusimpan juga sekotak krayon. Biar kalau lagi bosan sama laptop, aku banting setir aja jadi pelukis dadakan. Well...nggak melukis juga sih. Hanya coret-coret. Pokoknya warna-warni, aku suka warna-warni. Dan itulah sebabnya kusukai sudut ini.
Komentar
Posting Komentar