Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

Bambang Pamungkas, Jago Lapangan yang Jago Menulis

Gambar
Pesepakbola nasional Bambang Pamungkas adalah satu di antara sedikit atlet yang rajin menulis di situs pribadinya. Ia menuliskan apa saja, kegiatannya bersama tim nasional dan Persija, opininya tentang persepakbolaan Indonesia, hingga pengalaman-pengalaman pribadi. Dan rangkaian kata-katanya terjalin apik, kadang menyentuh. Tak heran semakin banyak orang mengagumi sosoknya, tak hanya sebagai pesepakbola handal, tetapi juga penulis yang memikat. Tentang ini Bepe merasa sedikit aneh. ”Merasa sedikit aneh memang ya. Karena sebenarnya tulisan saya biasa-biasa saja...” kata pria kelahiran Salatiga, 10 Agustus 1980 ini merendah. Meski tulisannya enak dibaca, atlet yang akrab dipanggil Bepe ini mengaku awalnya menulis karena keterpaksaan. ”Sebagai pemain sepakbola saya dikenal jarang berbicara kepada media. Dengan menulis di website pribadi, saya dapat menyampaikan hal yang sebenar-benarnya mengenai diri saya,” tuturnya kepada Ken Andari dari GATRA. Bepe mengaku, lewat tulisan ia dapat memot

Dampak Internet terhadap Komunikasi Pasien-Dokter

Gambar
Saat ini, internet tak dapat disangkal lagi pengaruhnya bagi kehidupan masyarakat urban perkotaan. Sedikit banyak, internet telah memengaruhi, bahkan mengubah cara orang mencari dan berbagi informasi, serta berkomunikasi. Tak terkecuali dalam dunia kesehatan. Sebuah survey independen yang dilakukan oleh perusahaan konsultan komunikasi IndoPacific Edelman setidaknya menunjukkan hal itu. Bekerja sama dengan Unit Riset dan Pelayanan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, survei yang melibatkan 300 dokter ini menunjukkan bahwa semenjak ada internet, 79% dokter memercayai mesin pencari untuk menemukan informasi yang spesifik. Bahkan 97% dokter merekomendasikan pula kepada pasien untuk mencari informasi melalui sumber online. Internet juga diketahui telah mengubah kebiasaan para dokter dalam mencari dan berbagi informasi. Kebanyakan mengakses internet melalui mobile phone, maka aktivitas berinternet pun jadi semakin sering. Semenjak ada internet, 85% dokter menjadi l

Khasiat Tanaman Sirsak untuk Kesehatan

Gambar
Siapa tak kenal buah sirsak? Buah ini tampilan luarnya memang agak garang dengan duri-duri di kulitnya, namun soal rasa, hmm… segar luar biasa. Selama ini kita mengenal sirsak sebagai buah untuk dimakan atau dijus. Di balik rasanya yang manis-asam segar ternyata sirsak mengandung banyak zat yang amat baik bagi kesehatan tubuh. Bahkan beberapa tahun terakhir, sirsak semakin hangat diperbincangkan sebagai obat anti kanker. Namun bukan buah segarnya yang dibicarakan, melainkan kandungan di dalam daun sirsak itu sendiri. Banyak testimoni dari orang-orang yang kerabatnya mengidap kanker. Mereka mengakui keampuhan si daun sirsak memberantas sel-sel kanker yang tumbuh di dalam tubuh. Benarkah daun sirsak ampuh membunuh sel kanker? Jika betul, tentu ini sebuah berita menggembirakan bagi para pengidap kanker, yang selama ini harus menderita ketika menjalani kemoterapi. Menurut Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, yang dikenal aktif meneliti kandungan obat-obat bahan alam, hal ini tetap harus dibukt

Penanganan terhadap Serangan Jantung Mendadak

Gambar
Wafatnya Adjie Massaid beberapa hari yang lalu mengagetkan banyak orang. Betapa tidak, Adjie yang dikenal sebagai aktor dan politisi ini meninggal karena serangan jantung usai bermain sepakbola. Padahal usianya masih terbilang muda, 43 tahun. Ia juga dikenal sebagai orang yang sangat menjaga kesehatan dan rajin berolahraga. Kejadian tersebut sekaligus membuat kita sadar dan waspada, betapa serangan jantung bisa menyerang siapa saja, dan kapan saja. Mungkin kita, atau orang-orang terdekat kita. Terutama bagi kita yang sudah memiliki faktor resiko tinggi terkena serangan jantung, misalnya obesitas, ada riwayat penyakit jantung di keluarga, pola hidup tidak sehat, dan malas berolahraga. Menurut dr. Ugi Sugiri Sp. EM dari Medic-One, saat ini semua orang harus waspada akan penyakit jantung. “Dahulu memang berdasarkan hasil riset, usia 40 ke atas yang harus kita waspadai. Tapi belakangan, entah mengapa, batas usia itu semakin menurun hingga ke angka 35 tahun. Ya, ada kasus serangan jantung

"The Indonesian Language"

Kapan pertama kali berbicara dalam bahasa Indonesia? Kapan pertama kali belajar tatanan bahasa Indonesia (secara formal)? Kapan pertama kali peduli/menaruh perhatian yang agak serius terhadap bahasa Indonesia? Kapan pertama kali menyadari bahasa Indonesia sedang kritis? Jawaban kita dari keempat pertanyaan di atas kemungkinan besar akan merujuk ke masa yang berbeda-beda. Satu, saya pertama kali bicara dalam bahasa Indonesia pada saat berumur 15 bulan. Saya mengucapkan kata “Ibu”. Dua, saya pertama kali belajar tatanan bahasa Indonesia secara formal pada saat saya duduk di kelas 1 SD, yaitu ketika saya mendapatkan mata pelajaran “Bahasa Indonesia”. Tiga, saya pertama kali peduli/menaruh perhatian yang agak serius terhadap bahasa Indonesia yaitu ketika saya sudah kuliah di Jurusan Jurnalistik Fikom Unpad. Saya ketemu seorang dosen mata kuliah penulisan yang selalu mengajak para mahasiswanya untuk kritis terhadap tatanan dan logika bahasa Indonesia. Empat, saya mulai prihatin dengan peril

DNS Nawala, Pendekar Dunia Maya Indonesia

Gambar
M. Yamin (46) terkaget-kaget saat mengetahui salah seorang putrinya yang masih kecil membuka laman situs porno di internet. “Ayah, ini apa?” Yamin pun bingung menjelaskan. Padahal anaknya ketika itu bermaksud mencari gambar tokoh kartun idolanya, tapi yang muncul di mesin pencari malah situs-situs dewasa. “Saya tidak bisa menerangkan, karena gambarnya ya... seperti itu. Nyesel sekali saya, karena trauma di anak itu cukup lama lho,” kata ayah dengan dua putri ini. Kejadian itu membuat Yamin yang juga pengurus AWARI (Asosiasi Warung Internet Indonesia) langsung berpikir keras, bagaimana caranya memblokir situs porno dan menjadikan internet bersih dan aman bagi anak-anak. Yamin membagi kegelisahannya bersama tiga orang kawan sesama pengurus AWARI, yaitu Irwin Day (40), Bill Fridini (42), dan Aditantra Adiyoso (42). Dari perbincangan itulah tercetus ide membuat sebuah sistem DNS (domain name system) filtering yang dapat memblokir situs internet yang mengandung konten pornografi, perjudian,