Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Ibu, Jangan Diam Saja! (Menyikapi Bullying terhadap Anak)

*Kisah Dialog antara Bilal dan Abu Dzar Al-Ghifari* Saat itu para sahabat berkumpul dalam satu majelis, sementara Rasulullah tidak bersama mereka. Khalid bin Walid, Abdurrahman bin Auf Bilal, dan Abu Dzar duduk di dalam majelis. Orang-orang berbicara mengenai satu topik pembicaraan. Lalu Abu Dzar berbicara dan menyampaikan sebuah usulan, "Aku mengusulkan agar pasukan diperlakukan demikian dan demikian." Tiba-tiba Bilal menimpali, "Tidak, itu adalah usulan yang salah." Lantas Abu Dzar berkata, "Beraninya kamu menyalahkanku, wahai anak wanita berkulit hitam?" La Ilaha illallah. Bercerminlah engkau. Lihatlah siapa dirimu sebenarnya?" Seketika itu Bilal berdiri dengan terkejut dan marah sambil berkata, "Demi Allah aku akan mengadukanmu kepada Rasulullah", lalu Bilal pun pergi kepada Rasulullah. Kemudian.. Ketika Bilal sampai kepada Rasulullah dia berkata, "Wahai, Rasulullah maukah engkau mendengar apa yang telah dikatakan oleh Abu Dz

Bayiku Jatuh dari Ranjang!

Meski kejadian itu sudah dua bulan berlalu, tapi tiap kali mengingatnya hati masih terasa kebat-kebit. Masya Allah, bisa-bisanya bayi 1,5 bulan jatuh dari ranjang! Ibu macam apa aku ini, huhu... Saat itu adalah hari pertamaku bertigaan aja di rumah dengan anak-anak pasca melahirkan, tanpa ada yang membantu/nemenin. Sebelumnya, ada tante dari Jawa yang menemani. Aidan baru berumur 45 hari. Siang itu, ceritanya aku lagi gendong boboin Aidan. Lalu Ali minta makan, pengen telor ceplok pake kecap katanya. Masya Allah, sulungku ini dari pagi baru makan selembar roti, saking aku gak sempat nyuapin dia. Untungnya aku sempat masak sayur bening. Kulihat Aidan sudah terlelap di gendongan. Pelan-pelan kuletakkan ia di kasur, di atas ranjang setinggi 50cm, lalu aku segera ke dapur. Sambil ngangetin sayur, aku nyeplok telor. Seperti biasa, Ali ambil bangku dan ikut-ikutan "bantuin" aku masak. Tak lama, terdengar Aidan nangis. Aku melongok sebentar, waduh nanggung banget lagi goreng. &qu

Aidan's Birth Story

Tadinya aku dan Abang merencanakan jarak yang jauh untuk adiknya Ali. Inginnya saat dia berumur 5 tahun, baru program lagi. Tapi di usia 3 tahun ini, Ali sudah mulai nyari temen. Sering bilang sedih, sepi, bosen, kangen ibu, kangen yai, kangen ayah. Trus kalau dipikir2 lagi, punya anak dengan jarak yg tidak terlalu jauh itu diharapkan mereka bisa jadi teman sepermainan dengan basic didikan dan kebiasaan yang sama. Kalau jarak terlalu jauh, biasanya anak akan punya peer group sendiri-sendiri, sehingga gak dekat antar saudara kandung. Saat positif hamil, aku lagi senang2nya bersepeda bareng Abang dan Ali. Ke kota, taman, menyusuri anak sungai. Sampai suatu hari, perutku terasa kram dan aku merasa eneg saat bersepeda. Diajak makan pun ngga enak. Aku belum ngeh kalau telat haid. Dan rasa2nya masih menerapkan KB tendang, haha... Beberapa hari ku merasa ga enak badan, meriang, bahkan hoek2 di pagi hari, aku pun testpack dan hasilnya positif hamil. Hitunganku, sudah usia 7 minggu. Saat kuka