Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Rahasia Perempuan

Tidak seperti laki2, perempuan cenderung tidak mengatakan secara gamblang tentang apa yang ia inginkan. Mereka ingin dimengerti, tapi tidak mau memberitahu, haha. Lebih dari itu, perempuan menyimpan banyak rahasia. Ingat kata Rose, "Hati perempuan sedalam samudera." 1. Perempuan adalah makhluk pendengar. Mereka sangat suka mendengar pujian. Walau setelahnya mereka berkata ketus, "Gombal!" tapi sesungguhnya hatinya berbunga-bunga. 2. Jauh di lubuk hatinya, perempuan sebenarnya sering berharap pasangannya lebih dulu berinisiatif dalam segala hal. 3. Ya, perempuan memang pencemburu. Namun tahukah kamu, ia tidak selalu cemburu pada perempuan lain. Ia lebih sering cemburu pada waktu dan prioritasmu untuk hal2 lain ketimbang dirinya. 4. Perempuan selalu ingin dibujuk ketika marah dan ingin pasangannya yang minta maaf lebih dulu (tak peduli siapa yang sebenarnya salah, hehe) 5. Ketika pasangannya tidak jujur atau menyimpan masalah, perempuan dapat segera mengetahuinya

Minimalist Living

Gambar
Suatu ketika, temen2 main ke kontrakanku. Aku menyajikan minuman. Eh gelasnya kurang. Kucuci dulu deh gelas kotornya. Piring juga. Kak Noni komentar. "Lo punya brp gelas dan piring sih Ken?" Mmm... Piring ada 4. Mangkok 4. Gelas 6. "Panci, wajan, kukusan, teflon?" Masing2 satu berdasarkan fungsinya "Kok bisa siiiihhh..." Aku terbiasa hidup berpindah2. Dulu waktu mondok, kami rutin pindah kamar tiap semester. Supaya bisa bersosialisasi. Lalu kuliah aku ngekos. Kerja, ngekos lagi. Setelah nikah, ngontrak rumah. Makanya aku males punya barang banyak. Ribet pindahannya! Kalo barang dikit kan ringkes. Paling 1-2 kali balik juga kelar beresin. Setelah menikah pun demikian. Di kontrakan, kami cuma punya karpet, kasur, gantungan baju, rak, dan lemari laci kecil. Yang gede paling kulkas aja. Aku demen banget sama furnitur yang foldable atau inflatable. Seandainya aja mesin cuci gue bisa dilipet atau dikempesin. Aku seneng aja kalau rumah tampak luas dengan sedik

ASI-ku kok nggak keluar?

Gambar
"Usia kehamilanku sudah 38 minggu, tapi kok ASI-ku belum keluar ya? Nanti kalo setelah melahirkan ASI-ku nggak keluar gimana?" Kekhawatiran seperti ini banyak sekali melandan para calon ibu atau ibu yang baru melahirkan. Kekhawatiran ini sebagian besar tidak berdasar, malah bisa memicu stres yang menghambat produksi ASI. Banyak ibu baru melahirkan yang saking cemas takut tidak bisa memberikan ASI untuk anaknya, berusaha melihat ASI-nya keluar atau tidak dgn cara memencet, memompa, yang mana pada 1-3 hari pasca melahirkan ASI yang diproduksi adalah kolostrum, yg sangaaat sedikit jumlahnya. Setetes dua tetes. Akhirnya pada stres, mungkin juga terintimidasi dengan postingan foto kulkas penuh ASI perah milik emak2 lain (yang tentu saja bayinya sudah lebih gede). Hasilnya apa? Pada stres karena "ASI-ku gak keluar" atau "Keluarnya dikit" lalu "Anakku gak kenyang, nangis terus". Akhirnya dikasih susu formula deh. Biarpun sangat sedikit dan berwarna

Salad

Gambar
Salah satu sarapan favorit keluarga. Salad! Nyumm... Brokoli, potong kuntum kecil2 Wortel, potong korek api (klo aq diparut) Jagung, pipil * masing2 blansir (rebus sebentar di air mendidih lalu siram dgn air dingin) Kentang potong dadu, rebus, tiriskan. Kacang merah Makaroni * rendam dulu, lalu rebus sampai empuk Bawang bombay Tomat * potong dadu Daun selada keriting Lettuce (apa sih bhs Indonesianya) berhubung jarang bs nemuin lettuce di pasar, kali ini aku pk selada aja, padahal lettuce ini yg bikin salad enak, hiks Dikulkasin dl biar dingin. Sajikan dgn saus thousand island, mayonais, dan minyak zaitun. Mix well. Nyumm.

Tukang Makan

Gambar
Aku pernah cerita di sini, bahwa aku adalah pemakan segala. Ga ada yang ga enak buatku, adanya enak sama enak banget. Sayur basi juga gue makan kalo gada yang ngasitau. Orang kerap berkomentar. "Emang ga kecium aromanya ga enak gitu?" Nggg... Nggak tuh. "Lidah lo error kali yak." Mungkin, hahahh. "Lo gak sakit perut makan yang tadi?" Biasa aja tuh. Mungkin si perut sudah biasa *puk puk tepok perut* Mungkin itu memang suatu kekurangan ya. Tapi aku sangat bersyukur! Karena aku jadi bisa makan apa aja! Gak kayak si abang *kemudian curcol* kalo makanan tampilannya ga oke, misalnya goreng pisang kematengan jd rada benyek (padahal dia sendiri yang goreng) dia langsung males makan. Aku yang ngabisin. Nasi kebanyakan air atau terlalu keras, males. Sayur kemaren, apalagi. Ga bakal disentuh. Pasti dibuang. Kalo gw, kunyah ajeee... Wkwkwk. Ada dua alasan. Pertama, mungkin emang hidung n lidah gw rada2 bermasalah soal icip2 makanan. Walau sebenernya buat gw bukan