Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Balada Hidup Bersama

Gambar
Semenjak tinggal di Jakarta, Lala, sahabatku, tinggal di apartemen. Lokasi apartemennya di Pondok Bambu, kebetulan nggak terlalu jauh dari kantorku. Aku pun sering main ke tempat Lala sepulang kerja kalau lagi males sendirian di kosan. Lalu kami menggalau bersama. Di apartemen Lala ada 2 kamar tidur. Awalnya aku lebih suka tidur sama Lala sambil pillow talk sebelum bobo. Tapi Lala sukanya tidur pake AC, sedangkan aku paling nggak tahan tidur kedinginan. Kalau mulai kedinginan tidurku ngga tenang lalu suka ngusel-ngusel Lala mencari kehangatan, sampe pernah dia hampir jatuh dari tempat tidur gara-gara aku. "Perang dingin" itu pun semakin menjadi-jadi. Jam 1 aku yang kedinginan bangun matiin AC. Jam 2 Lala yang kegerahan bangun nyalain AC. Jam 3 aku kedinginan lagi, matiin AC lagi, dan begitu seterusnya. Sampai akhirnya semalam, aku memutuskan pisah ranjang dari Lala. Aku tidur di kamar sebelah tanpa AC, melungker berkemul selimut tebal, sementara Lala bobo canti

Lagi-lagi Jogja, Kali Ini Ceritanya Berbeda

Gambar
Dengan kondisi badan masih biru-biru usai body rafting kemarin, aku, Kak Noni dan Desma masih berhasrat melanjutkan perjalanan ke Jogja. Nanggung euy, udah di selatan. Sementara rombongan melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta, kami bertiga turun di terminal Banjar dan menunggu bus Mandala dengan tarif Rp75rb yang akan membawa kami ke Jogja. Ternyataaaaa... sopir busnya gila! Ugal-ugalan! Tas-tas yang disimpan di atas pada berjatuhan menimpa kami saking itu si sopir berzig-zag serasa di sirkuit kali yak. Aku sampai SMS ke orang-orang terdekatku minta maaf kalau ada salah, dan mohon ditandai apabila terjadi sesuatu pada bus Mandala menuju Jogja, saya ada di sana TT__TT Awalnya aku woles berniat tidur sambil dengerin Jay-Z, gara-gara sopir yang sembarangan ini aku jadi inget mati. Playlist -ku pun kuganti dengan murottal , seengganya kalo gw mati husnul khotimah (. . .) Ini pertama kali aku naik bus begini ke Jogja. Pengamen ngga henti-henti masuk (tapi dangdut tarling juga tetep