The Lorax: Jika Pohon Terakhir Tumbang
The Lorax. Ini
dia film favoritku baru-baru ini. Dari judulnya kedengeran serem ya, tapi
aslinya film ini lucuuuuuu gemeeeesss banget, bikin aku sekeluarga
ngakak-ngakak, sangat menghibur, tapi juga membawa pesan yang amat dalam.
Film animasi
Universal Studios ini diangkat dari buku dongeng Dr. Seuss yang diterbitkan
tahun 1972, dengan judul yang sama, The Lorax. Bercerita tentang suatu masa di Thneedville, di mana tidak ada lagi pepohonan dan udara bersih. Orang-orang harus membeli udara bersih dari seorang pengusaha kaya
licik bernama Aloysius O’Hare.
Ngg… apakah kedengarannya serius dan menyeramkan?
Itulah
kerennya film ini! Sebuah cerita yang sebetulnya serem kalo kita bayangin,
tetapi disampaikan dengan apik, lucu, dan sangat menghibur dengan sentuhan
musikal.
Semua
bermula dari kisah seorang pemuda bernama Once-Ler yang sedang mengembara
bersama keledainya. Di tengah perjalanan, ia menemukan sebuah padang pohon
Truffula yang sangaaaatt indah dan berwarna-warni. Di sana hidup berbagai hewan
lucu.
Padang pohon Truffula |
Once-Ler menebang pohon Truffula dipelototin hewan-hewan |
Once-Ler melihat kehalusan rumbai pohon Truffula sebagai peluang memulai bisnis. Rumbai tersebut dapat dijadikan bahan
baku pakaian yang nyaman, namanya “thneed”. Ia pun menebang satu pohon Truffula
dan memanen rumbainya untuk dijadikan “thneed”. Saat itulah, The Lorax datang. Setiap
kali ada pohon ditebang, ia akan muncul. Dia adalah dewa yang mewakili
pepohonan.
Sekali lagi,
jangan membayangkan cerita ini jadi menyeramkan ya! The Lorax yang disebut dewa
itu sama sekali nggak serem, malah dia unyuuuuuuuu banget, hahaha…
Lorax marahin Once-Ler yang udah menebang pohon Truffula |
Lorax pun
memarahi Once-Ler dan memintanya berjanji agar tidak menebang pohon lagi.
Once-Ler pada awalnya menyanggupi, ia hanya memetik rumbai Truffula sedikit
demi sedikit. Tapi ternyata, “thneed” dari pohon Truffula ini laku banget,
semakin banyak orang yang mau membeli “thneed”. Demi meningkatkan produksi “thneed”,
Once-Ler mengingkari janjinya pada Lorax. Ia menebang, menebang, dan terus
menebang pohon Truffula tanpa perhitungan. Hingga akhirnya pohon terakhir pun
tumbang, dan Once-Ler baru menyadari apa yang telah ia lakukan. Tidak ada lagi
padang Truffula yang indah, semua berubah jadi tanah tandus tanpa pohon,
sungai-sungai tercemari pabrik “thneed” miliknya. Hewan-hewan lucu yang dulu
menjadi kawannya di padang Truffula juga pergi meninggalkan Once-Ler, karena
mereka tidak bisa lagi hidup di tanah tandus dan penuh polusi itu. Karena pohon Truffula habis, bisnis "thneed" Once-Ler otomatis mati.
Once-Ler kemudian hidup dalam penyesalan hingga masa tuanya. Ia menceritakan kisahnya kepada Ted (Zac Efron), seorang anak lelaki dari Thneedville yang belum pernah melihat pohon seumur hidupnya. Ted ingin tahu kisah tentang pohon, karena ia lagi naksir sama seorang cewek, Audrey (Taylor Swift) yang bilang, ia akan mencium lelaki yang bisa membawakannya sebuah pohon.
Once-Ler kemudian hidup dalam penyesalan hingga masa tuanya. Ia menceritakan kisahnya kepada Ted (Zac Efron), seorang anak lelaki dari Thneedville yang belum pernah melihat pohon seumur hidupnya. Ted ingin tahu kisah tentang pohon, karena ia lagi naksir sama seorang cewek, Audrey (Taylor Swift) yang bilang, ia akan mencium lelaki yang bisa membawakannya sebuah pohon.
Kelanjutan ceritanya,
tonton sendiri dehhh… dijamin setelah nonton ini kalian akan makin sayang sama
setiap batang pohon di bumi dan bersyukur atas udara bersih yang (masih) bisa
kita hirup secara gratis. Jangan sampai deh kita sampai harus membeli udara
bersih. Bukan tidak mungkin lho. Lima puluh tahun yang lalu, siapa sih yang
kepikiran harus membeli 500ml air bersih seharga 3000 rupiah? Tapi itu terjadi
sekarang. Dan kita menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar.
Air dalam kemasan |
Padahal,
coba renungkan lagi, kenapa kita sampai harus membeli air? Apa yang telah kita
lakukan sehingga kita tidak bisa lagi meminum air sungai? Apa yang sudah kita
perbuat sehingga air tanah kita tidak layak konsumsi? Apa yang sudah kita
lakukan hingga sumur-sumur kita mengering?
Kita mungkin
sudah agak terlambat untuk menyelamatkan sumber-sumber air bersih. Tetapi
jangan sampai kita terlambat menyelamatkan limpahan udara bersih yang hingga
saat ini masih bisa kita hirup
secara gratis. Jagalah pepohonan, atau suatu saat kita harus membayar untuk
setiap oksigen yang kita hirup.
“UNLESS someone like you cares a whole
awful a lot, nothing is going to get better. It’s not. “ The Lorax –
Dr. Seuss.
aku juga udah nonton film ini...
BalasHapuspesannya bagus sih yaa...
aku suka warna pohonnya itu lho
lucu
iyaaa lucu ya imajinatif banget! pengen punya, hihihi
Hapusbuka jugaa yaa hal-halanehdidunia97.blogspot.com
BalasHapus