Tidak Jadi Apa-Apa
"Mama, dulu cita-citanya jadi apa?" / Jadi wartawan, kenapa? / "Kenapa sekarang Mama nggak jadi apa-apa?" Aku tertawa tapi sebenarnya getir juga. Mama bisa jadi editor kalau nggak resign demi Ali, Nak. *** Dua kali aku merelakan karierku untuk nurut permintaan orangtua. Pertama, dulu saat sambil kuliah aku sudah kerja sebagai wartawan di Bisnis Indonesia Bandung . Tapi kemudian ibu memintaku berhenti dan fokus menyelesaikan skripsi. Lalu 5 tahun kemudian, setelah aku menikah, hamil, lalu Ali lahir, bapakku berkata, "Sekarang sudah punya anak, maka anak ini tanggung jawabmu, bukan tanggung jawab Bapak-Ibu. Mau ambil pembantu-kah, mau ditaro di day-care kah, atau kamu berhenti kerja, terserah. Pokoknya jangan dikasih ke Bapak-Ibu, Urus anakmu sendiri." Yoi, setegas dan setega itu Bapakku. Tapi bener. Pada saat itu, kami masih tinggal di Jakarta, dan untuk mencari pengasuh bayi maupun mencari day-care yang mau mengasuh bayi usia 3 bulanan tidaklah mudah.