Mengendalikan Rasa Lapar


Bukan cuma fashion yang tren-nya mengikuti zaman. Tren penyakit pun berubah mengikuti zaman. Kalau dulu yang mewabah adalah penyakit-penyakit infeksi seperti malaria, demam berdarah, kolera, dan polio, sekarang ini banyak penyakit yang muncul akibat gaya hidup.

Mungkin kita sering mendengar penyakit degeneratif. Ini nih, tren penyakit abad 21. Saat makanan alami sudah sulit ditemukan, saat manusia semakin malas gerak (karena gadget dan alat transportasi), saat pepohonan berkurang dan udara bersih semakin mahal. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2007 sebanyak 59% kematian disebabkan oleh penyakit non-infeksi ini, seperti kanker, penyakit jantung, stroke, diabetes. Sounds familiar huh?

Aku akan membahas satu faktor yang paling dekat dengan kita, dan paling sulit kita kontrol: makan. Betapa makanan sehat nan alami sudah semakin sulit ditemukan. Kalaupun ada, gaya hidup orang zaman sekarang lebih suka makanan nggak sehat. Resto-resto junkfood seperti KFC, Sevel, J.Co, dan makanan nggak sehat seperti kripik super pedes yang penuh micin, cheese-rainbow-cup cakes yang penuh lemak dan kalori itu lebih digemari daripada resto Sunda dengan lalapan dan karedoknya.

Junkfood favorit anak muda jaman sekarang


Jujur aja, belakangan ini aku bingung mau makan apa. Mau dapet protein hewani dari daging, hampir semua hewan pedaging sudah diberi makanan sintetis dan suntikan hormon. Mau makan makanan olahan, pasti tercampur zat adiktif seperti pengawet, pewarna, dll. Mau makan sayur dan buah pun, hampir semuanya tumbuh dengan pupuk kimia dan semprotan pestisida. Bahkan aku pernah sampai parno sama makanan. Jadi harus makan apa sayaaa selain belimbing depan rumaaahhh T__T

Aku sampai nanya ke dokter, jadi saya harus makan apa dok?

Dr Sofia Wardhani, MKK namanya. “Kalau kita kembali lagi ke cara makan yang dicontohkan Rasulullah SAW, insya Allah kita akan sehat. Terutama soal pola makan,” jawabannya bikin nyess banget. Tersindir berapa hadits Rasul yang aku abaikan.

Pertama, ingat Rasulullah pernah bilang Makanlah saat kamu lapar, dan berhentilah sebelum kamu kenyang. Menurut dr. Sofia, cara makan Rasul ini sesuai dengan apa yang diajarkan ilmu kedokteran modern, yaitu makan yang proporsional, ada takarannya. “Jangan makan sebelum kamu merasa lapar, artinya jangan terlalu banyak ngemil! Makanlah di waktu-waktu yang sudah ditentukan. Lalu seberapa sih idealnya porsi makan kita? Dua sendok nasi, sepotong lauk, dan sayuran yang banyak. Dengan porsi itu, kita akan berhenti sebelum kita kenyang,” dr. Sofia menjelaskan.

Porsi makan

Kedua, ingat betapa Rasul bahkan telah mengajarkan kita mengunyah makanan sampai 30-50 kali. Mengunyah makanan berarti kita tidak terburu-buru makan, sambil menikmati apa yang Allah berikan. Semakin halus makanan dikunyah, kerja lambung dan usus kita akan semakin ringan.

Ketiga, istirahatkanlah pencernaan kita dengan berpuasa. Sabda Rasul, Perut adalah sumber penyakit, dan berpuasa adalah obatnya. Kalau dipikir-pikir, betapa berat kerja pencernaan kita. Seolah tidak ada istirahatnya setiap waktu. Apalagi kalau kamu termasuk yang doyan ngemil pedes-pedes asem, pasti kamu nggak pernah mikirin betapa beratnya organ pencernaan bekerja. Berpuasa, berarti memberikan jeda sejenak untuk pencernaan kita. Tanya deh sama dokter mana pun, nggak bakal ada yang melarang berpuasa. Malah menganjurkan. Karena Allah tidak pernah memerintahkan segala sesuatu dengan sia-sia.

Berpuasa juga bisa menekan hawa nafsu. Kekenyangan itu tidak baik. Kita bisa ngantuk, sakit perut, males ngapa-ngapain, dan berperut buncit. Para biksu Buddha sudah lama mempraktekkan itu. Mereka makan seperlunya, menghindari segala protein hewani. Alasannya? Untuk menekan nafsu dan sifat kebinatangan yang ada dalam dirinya. Nafsu kebinatangan itu ya lapar, amarah, birahi, dan sebagainya. Rasul juga pernah bersabda, jangan jadikan perutmu sebagai kuburan binatang.

Ingat lagi nih yang keempat kata Rasul, Perutmu itu sepertiganya untuk makan, sepertiganya untuk minum, dan sepertiganya untuk udara. Jangan kebanyakan makan daging, dan jangan kekenyangan.

 
!!!!!!!

Keempat, ingat bagaimana Rasul telah mencontohkan kita untuk mengonsumsi madu yang dicampur air hangat pagi hari sebelum sarapan. Madu mengandung vitamin C yang sangat baik bagi daya tahan tubuh. Minum madu hangat setiap pagi, itu berarti kau membersihkan pencernaanmu. Bahkan kalau jerawatan pun, olesin saja madu. Ia mengandung anti bakteri alami yang bisa membersihkan wajahmu. Madu adalah obat untuk segala penyakit.

Subhanallah. Betapa Islam sangat detail memberikan kita tuntunan di semua aspek kehidupan, sampai masalah makan. Dan semua perintah Allah dan akhlak Rasul itu tidak ada yang bertentangan dengan ilmu kedokteran modern. Subhanallah.

Jadi, ingat ya semua anjuran Rasul ini! Thanks to dr. Sofia Wardhani MKK yang telah memberikan aku pencerahan. Semoga Allah meridhoi semua energi positif yang Anda bagi ke aku :)

Semakin penuh restoran, semakin penuh pula rumah sakit. Dan semakin besar lingkar perut Anda, semakin pendek usia Anda lho... Yuk, benahi pola makan kita sekarang, kembali ke alam, dan kembali pada apa yang diajarkan Rasulullah SAW.

Komentar

Posting Komentar

Baca juga...

Gunung Kunci, Benteng Kokoh di Balik Bukit

Menyusui Pasca Operasi Payudara

Kaleidoskop Indonesia 2008

Bahasa "Alay" di Kalangan Remaja

Si Cantik Asli Sumedang