Si Cantik Asli Sumedang


Jatinangor, sebuah kota kecil di perbatasan Bandung-Sumedang yang kini mulai tumbuh menjadi sebuah “Kota Baru”. Dengan dibangunnya beberapa institusi perguruan tinggi di kota ini, banyak mahasiswa pendatang yang secara tidak langsung telah membawa arus modernisasi dari dari daerah asal mereka masing-masing. Namun siapa sangka di tengah arus modernisasi yang begitu keras menerpa Jatinangor, ternyata masih ada sekeping mitos rakyat yang masih sangat populer bagi penduduknya.

Siapa tak kenal Gunung Geulis? Gunung yang satu ini memang bisa dibilang trademark-nya kota Jatinangor. Memasuki Kecamatan Jatinangor, kita sudah disambut dengan hijaunya Gunung Geulis yang menjulang. Gunung ini memang merupakan puncak tertinggi di Kecamatan Jatinangor, yakni setinggi 1.281 m di atas permukaan laut, sehingga tak heran jika banyak mahasiswa yang kos di Jatinangor tertantang untuk mendakinya.

Konon, di puncak Gunung Geulis terdapat sebuah makam seorang wanita bernama Putri Geulis, yang konon merupakan wanita paling cantik pada masanya. Makam itu berada tepat di puncak gunung, dan dinaungi dua pohon besar yang bisa terlihat jelas dari kota Jatinangor. Ada yang mengatakan bahwa Putri Geulis adalah istri dari seorang prabu (raja) penguasa Jatinangor zaman dahulu kala. Sebenarnya nama aslinya bukan Putri Geulis, namun karena kecantikannya maka rakyat memanggilnya dengan julukan Putri Geulis, yang berarti „Putri Cantik“. Suatu saat, sang putri cantik meninggal dunia karena sakit yang tak kunjung sembuh. Sang Prabu sangat terpukul atas kepergian istri tercintanya. Karena cintanya yang begitu besar, ia ingin sang istri dimakamkan di tempat tertinggi di Jatinangor yaitu di puncak gunung. Kemudian Sang Prabu pun mengabadikan nama istrinya sebagai nama gunung tempat ia dimakamkan, maka jadilah gunung itu dinamai Gunung Geulis. Nama yang sangat sesuai dengan kecantikannya.

Dari kisah tersebut, bisa dikatakan bahwa Gunung Geulis ini merupakan simbol cinta kasih yang abadi, seperti halnya Taj Mahal di India. Menurut informasi yang kami dapatkan, ternyata banyak juga orang yang mendaki Gunung Geulis dan bersemedi di makam Putri Geulis untuk meminta jodoh. Mungkin hal ini juga berkaitan dengan cerita cinta Sang Prabu dengan Putri Geulis.

Seperti halnya mitos-mitos di daerah lain, mitos ini pun hanya berdasarkan cerita dari mulut ke mulut masyarakat Jatinangor, sehingga memang terdapat beberapa versi berbeda. Ada juga yang mengatakan bahwa itu merupakan makam seorang gadis cantik bernama Geulis yang meninggal karena diperkosa lalu dibunuh. Lain lagi yang dikatakan Mang Tukang Somay di POMA, ”Sebenernya saya gak begitu tahu tentang nama ’geulis’nya, tapi setahu saya memang ada makam disana, tapi makamnya Pangeran. Pangeran kayak Pangeran Diponegoro gitu lah, meninggalnya waktu zaman penjajahan Belanda,”

Apapun versi cerita yang beredar di masyarakat Jatinangor mengenai Gunung Geulis serta misteri makam di puncaknya, yang jelas ini merupakan suatu daya tarik tersendiri, berkaitan dengan kebudayaan dan pariwisata Kota Jatinangor. Sebenarnya gunung cantik ini sangat potensial dijadikan tujuan pariwisata. Apalagi ditambah dengan kisah Putri Geulis, yang bukan tak mungkin dapat membuat para wisatawan tertarik dan penasaran untuk mendakinya. Hendaknya pemerintah Sumedang dapat mencontek kesuksesan Gunung Tangkuban Parahu yang berhasil menarik minat wisatawan melalui legenda Sangkuriang-nya, atau Candi Prambanan di Jawa Tengah yang terkenal dengan kisah Roro Jonggrang-nya.

Gunung Geulis menawarkan sejuta pesona yang masih alami dan belum banyak terungkap. Tak ada salahnya bagi para mahasiswa pendatang yang bermukim di kaki gunung tersebut untuk sesekali menghilangkan kepenatan setelah seminggu penuh kuliah, dengan mendakinya. Apalgi rute pendakiannya pun terbilang mudah, cukup dengan mengikuti jalan setapak kita akan sampai tepat di puncaknya

Selama ini, sebagian besar mahasiswa selalu ke Bandung jika ingin melepas stres, padahal ke arah Sumedang –termasuk Gunung Geulis ini- juga tidak kalah menarik dengan Bandung. Justru di kota budaya ini kita bisa refreshing dan menemukan keindahan alam, yang memang sangat berbeda dengan hiruk-pikuk Bandung yang kini sudah menjelma menjadi kota metropolitan. (ken andari/berbagai sumber)

Komentar

  1. Wah, kalo versi yang saya dapat beda lagi.... saya dapat dari masyarakat Desa Sawahdadap Kec Cimanggung Kab. Sumedang. Perbedaa versi tsb menunjukkan bahwa Kab. Sumedang kaya akan kesusastraan lisan...

    BalasHapus
  2. kesustraan lisan yang Anda peroleh itu apa ada yg ceritain soal legenda Gunung Geulis? Kalau ya, versinya seperti apa? menarik sekali untuk di-share di sini :D

    BalasHapus
  3. Makasih nih informasi mitosnya nambah wawasan...

    BalasHapus
  4. Kemarin hari minggu, tanggal 24 Feb 2013, aku mendaki gunung ini beserta 2 rekanku, 1 dari desa Tanjung Sari, 1 nya dari Bandung.Pengalaman aneh kami dapatkan semenjak naik ke puncaknya.Sepulang dari situ, kami di "ikuti".
    Sesampainya di Bandung, sekitar jam 9 malam, terjadi kesurupan dan aku berdialog dgn "mereka".Kusempatkan utk bertanya perihal makam tsb, dan versi yg kuteria nggak ada yg sama dgn yg aku baca dan aku dengar.

    BalasHapus
  5. Tahun 1995 kami pernah mendaki gunung tersebut. tapi gak pernah mendengar tentang mitos tersebut.

    BalasHapus
  6. Assalamualaikum wrb, saya mohon maaf jika postingan ini menyinggung perasaan anda semua tapi saya lillahi ta’ala hanya mau menceritakan pengalaman pribadi saya yang mengubah kehidupan saya menjadi sukses. Perkenalkan terlebih dahulu saya Suci Andini tinggal di Riau,dulu saya berprofesi sebagai penjahit namun himpitan ekonomi yakni hutang piutang dalam membangun usaha saya kian semakin besar tapi saya tidak menyerah dengan keadaan saya tetap ikhtiar, pada suatu hari saya membuka buka internet tidak sengaja saya melihat postingan seseorang yang sama seperti keadaan saya tapi beliau sudah berhasil,beliau dibantu oleh Kyai H. Sakti Mangunkarso tanpa pikir panjang saya menghubungi beliau, saya diberikan pencerahaan dan solusi, pada awalnya saya ragu ragu tapi saya coba memberanikan diri mengikuti saran beliau,alhamdulillah berjalan lancar dan sekarang saya punya beberapa mini market dan penginapan didaerah Riau,terimah kasih saya ucapkan pada Kyai H. Sakti Mangunkarso sebab berkat beliau saya bisa seperti ini,mungkin banyak orang yang menyebut saya mengada-ada tapi saya buktikan sendiri,khusus yang serius mau bantuan silahkan hub beliau Kyai Sakti Mangunkarso beliau orangnya ramah ini nomor beliau 0852 1117 4125 ini pengalaman pribadi saya percaya atau tidak semua tergantung pembaca demi Allah ini nyata sekian dan terima kasih ,Assalamualaikum Wrb....allahuakbar....allahuakbar....allahuakbar.

    BalasHapus
  7. Saya asli jatinangor, lahir dan besar pun di Jatinangor.
    Saya kurang tahu mitos sebenarnya, yg saya tahu sekarang gunung geulis sudah pindah ke.bandung, tanah nya digali lalu di angkut ke Bandung untuk kepentingan proyek dll.

    BalasHapus
  8. gunung geulis treknya landai yang mau ikut atau butuh teman skuy naik

    BalasHapus

Posting Komentar

Baca juga...

Gunung Kunci, Benteng Kokoh di Balik Bukit

Menyusui Pasca Operasi Payudara

Kaleidoskop Indonesia 2008

Bahasa "Alay" di Kalangan Remaja