Aku, Kuburan, dan Kematian
Agustus lalu, waktu liburan semester yang panjang, saya dikasih kesempatan sama Allah untuk menghabiskan sisa liburan di Jawa Timur. Saya punya banyak saudara di sana. Ada yang di Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan Lawang. Saya juga menyempetkan ziarah ke makam Mbahkung, ayah bapak saya. Makamnya di Bangil. Duh, sudah lama sekali saya nggak datang ke sana. Kalau tidak salah sudah 6 tahun lamanya saya nggak ziarah ke makam Mbahkung ini. Lewat cerita-cerita Bapak dan Mbah, saya ngerasa udah kenal beliau. Pasti beliau orang hebat, karena beliaulah yang mendidik Bapak saya yang sekarang saya tahu, he has a great personality. Begitu sampai di makam, saya sedih menyaksikan makam Mbahkung dipenuhi sampah dan rumput-rumput liar, hampir menutupi nisannya. Kotor sekali. Berarti memang sudah lama tak ada yang ziarah ke sini. Setelah selesai dibersihkan, kami bersimpuh dan melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an sembari berdoa, semoga Allah meringankan siksa kuburnya. Dalam hati, saya mengucap salam u